Sunday, December 27, 2015

Clientelle


 Teteh Maudy Koesnaedi in Lurik caftan top and gathered skirt





Mrs. Roslina Verauli as an host in a Trans TV program

Friday, December 18, 2015

Customized Design Dress

This album contains some of our works which were influenced with our customers' request . Every design can be replicate and customized. Contact us for further info and inquiries:

Whatsapp 081804028349
Line nadi_karmadi














 

Sunday, May 24, 2015

Statement of Jegeg in Jogja Fashion Festival 2015 by Nadi Karmadi

Statement Of Jegeg in Jogja Fashion Festival JFF 2015 by Nadi Karmadi

Dalam fashion show dari rangkaian event Jogja Fashion Festival 2015, Nadi Karmadi kembali berpartisipasi membawa koleksi berbahan utama kain tradisional bersama desainer lainnya yang bertujuan untuk melestarikan dan mengembangkan pemakaian kain tradisional warisan budaya bangsa Indonesia ke level yang lebih jauh – busana modern. 

Jegeg (bahasa Bali) berarti cantik. Sesederhana keinginan semua wanita untuk tampil cantik, koleksi Statement of Jegeg adalah sudut pandang Nadi Karmadi sebagai desainer melihat wanita yang cantik, beretika, dan menghargai warisan budaya bangsa. Terinspirasi dari wanita Bali dengan pakaian tradisionalnya dan membawanya ke dalam bentuk busana modern yang  praktis dalam penggunaannya dan versatile saat dipadupadankan dengan item lain.

Salah satu kostum tradisional Bali

Salah satu kostum tradisional Bali 

Salah satu kostum tari Bali 

Images above are not mine, used as source of inspiration and acquired from public domain. If any are yours and you wish to have them removed, please let me know.

Penggunaan bahan tradisional asli Bali berupa tenun ikat endek memperkuat spirit lokal Bali. Kain endek adalah warisan turun temurun yang menjadi identitas budaya masyarakat Bali. Kain endek diproduksi dalam kelompok-kelompok industri rumah tangga khususnya terpusat di daerah Sidemen, Klungkung- Bali. Proses menjalin ikat benang dilakukan dengan alat tenun bukan mesin (ATBM) sehingga membutuhkan waktu lebih lama. Penggabungan cutting yang tidak biasa dan motif tenun yang etnik tidak hanya menjadikan tiap item terlihat edgy, namun juga memiliki kekuatan sebagai produk fashion berbasis budaya.


Mood     : Feminine, Romantic, Playful

Colour   : Colourful

Fabric   : Handwoven Ikat (tenun ikat) Bali / Endek  made from cotton

Shapes : Asymmetrical skirt, Draped top, Asymmetrical wrap skirt, Cape, Midi Dress

Details  : Layering, Drape

























Contact Info:

NADI KARMADI
nadikarmadi.com
081804028349
IG @nadikarmadi
 

Thursday, July 17, 2014

Jogja Fashion Week 2014, Warisan Nyonya by Nadi Karmadi

Budaya peranakan tumbuh di kalangan masyarakat keturunan China akibat intensitas kontak pedagang Cina dengan masyarakat lokal terutama yang berada di pesisir utara Jawa. Banyaknya pedagang laki-laki yang tidak kembali ke daratan China dan membuahkan perkawinan campuran dengan masyarakat loka,l menghasilkan budaya spesifik yang sering disebut peranakan. Tidak ada yang tahu pasti sejak kapan asimilasi budaya terjadi. Budaya peranakan mencapai puncak keemasan di akhir abad 19 dan awal abad 20 sampai Perang Dunia II, sebelum akhirnya meredup tergeser dengan budaya modern.

Budaya peranakan lagi-lagi menginspirasi saya untuk membuat koleksi yang diperagakan pada event Jogja Fashion Week 2014 yang diselenggarakan 18-22 Juni 2014 di Jogja Expo Center. Entah karena style klasik nyonya peranakan yang elegan atau karena budaya peranakan memiliki jalur sejarah di Indonesia dan mempengaruhi perkembangan fashion tanah air, saya dan tentunya banyak pecinta fashion tergerak untuk tetap andil dalam melestarikannya.

Item utama pembentuk style khas nyonya peranakan adalah kebaya encim/ kebaya nyonya dan sarung batik encim. Kebaya encim adalah bentuk atasan berlengan panjang berdekor bordir khas bermotif floral dan kadang binatang (seperti angsa, kupu-kupu dll). Sedangkan batik encim adalah batik dengan motif "buketan" atau rangkaian bunga yang dalam sejarahnya adalah pengaruh batik Belanda, namun populer juga di kalangan pembatik Cina.

Koleksi yang saya peragakan bertitel Warisan Nyonya. Sejalan dengan judulnya, koleksi ini mengedepankan apa yang diwariskan nyonya peranakan pada jamannya. Koleksi ini adalah visi saya mengenai gaya berpakaian nyonya-nyonya jaman sekarang yang menghargai sejarah, akar budaya, dan craftmanship, dan tetap mengedepankan trend dan wearability.


Tube dress, material batik tulis topped with layered organza top with floral embroidery details.





Asymmetrical caftan, material batik encim (cotton) with floral embroidery details




Draped top with back cowl and bow detail, matched with batik encim wrap skirt




Draped dress material thai silk with floral details.




Organza caftan top with floral embroidery details, matched with asymmetrical pants




Batik encim dress with pleats and floral embroidery details.



Organza tube maxi dress, matched with organza halter top with floral embroidery details. 




Batik encim tube dress with bow detail





Finale

Contact info:
Text/WA 081804028349
BBM 7D9DE681