Editorial Majalah Kebaya Indonesia edisi Juni-Juli 2014 mengangkat kebaya encim klasik dan modifikasi
Kebaya encim adalah warisan budaya Peranakan yang merupakan perpaduan budaya Tionghoa, Melayu, Jawa, dan Arab. Pedagang-pedagang dari China di masa lampau yang berbisnis di pesisir Jawa akhirnya banyak yang menetap dan berakulturasi dengan budaya-budaya yang ada disekitarnya yaitu budaya lokal (Jawa) dan budaya-budaya pedagang asing (Arab, Melayu). Style Nyonya (sebutan wanita dewasa kalangan Peranakan) pada masa lalu adalah dengan menggunakan kebaya encim yang khas dengan bordiran dan bawahan kain panjang batik dengan motif buketan. Budaya peranakan mencapai kejayaannya di akhir abad ke 19 sampai awal abad 20.
Kebaya encim modifikasi, blouse peplum berbahan organdi sutera berbordir floral merah dan kebaya bolero magenta berbahan katun. Bawahan berupa wrap skirt batik encim buketan Pekalongan.
Kebaya encim klasik, bermotif klasik dengan teknik kerawang menggunakan mesin ejek seperti jaman dulu (bukan mesin bordir yg biasa kita temui sekarang), pengerjaan yg lama dan teknik yg lebih rumit dan hasil yg halus (tanpa solderan) membuat kebaya jenis ini menjadi buruan pecinta fashion Indonesia. Bawahan berupa jarik batik lawas bermotif masinan khas pesisiran.
Kebaya encim klasik halus. Bawahan jarik batik lawas Tiga Negeri Solo dan batik lawas motif bledak.
Info dapat menghubungi Nadi 081804028349/ pin 7d9de681
Tersedia ready stock dlm ukuran standar, dan dalam bentuk bahan yg sudah dibordir siap dijahit yg dapat dijahit sesuai ukuran spesifik badan.
Thanks to
Photographer Mawar Rengga 081915551158
MUA Leonaz Panjaitan 081392563237
No comments:
Post a Comment